Kemarin, saya dan teman-teman Blogger Bandung ikut menghadiri acara buka bersama ‘Ngabubur-IT’. Acara ini didukung oleh Internet Sehat, IDC Indonesia dan Relawan TIK. Acara ini tidak hanya diadakan di Bandung tetapi di beberapa kota di Indonesia. Nah, untuk di Bandung, Ngabubur-IT diadakan di IDC Jawa Barat yang berlokasi di sisi luar Bandung saeutik atau Baros, Cimahi. Beberapa rekan blogger yang hadir antara lain ada Bang Aswi, Fera dan Hani.

Ngabubur-IT kali ini dihadiri oleh beberapa inohong dari dunia Internet Indonesia antara lain ada Onno W. Purbo, Gustaf Siregar dari Common Room Network Foundation dan Acep Syarifudin dari Internet Sehat. Banyak sekali yang dibahas di sana. Ketika saya baru sampai di lokasi (dan saya datang terlambat), topik yang diperbincangkan sangat hangat seperti bacang yaitu media sosial jelang Pemilihan Umum 2014 dan pemerataan Internet bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pemilihan Umum 2014 kali ini akan berbeda karena penentu ada di tangan anak muda yang gemar berinternet. Media sosial menjadi senjata utama untuk menyalurkan informasi dikala media cetak dan elektronik mainstream sudah dikuasai oleh elit-elit politik dan mereka yang memiliki kepentingan di Pemilu 2014. Sehingga, opini publik dengan mudah bisa dikendalikan dan diatur sedemikian rupa. Dalam perbincangan di Ngabubur-IT, satu-satunya cara agar menanggapi kedua media mainstream tersebut adalah dengan membuat media sosial menjadi mainstream.
Kedua, pemerataan hak penggunaan Internet harus dirasakan bagi seluruh rakyat Indonesia. Bahkan, internet sendiri sudah dinyatakan sebagai hak asasi manusia. Hal ini harus terus diperjuangkan mengingat Kemenkominfo masih belum bisa merealisasikannya hingga saat ini. Sekalipun ada yang namanya WiFi-ID, masih banyak kalangan atau masyarakat yang di pelosok belum terjamahkan oleh koneksi Internet.
Oh iya, ada satu hal yang dibahas jelang buka puasa kemarin yaitu masalah pengarsipan. Pak Onno menyebutkan bahwa TVRI dalam setahun terakhir sudah tidak mengarsipkan siarannya baik langsung maupun siaran tunda. Dengan kata lain, sejarah negara Indonesia dalam setahun terakhir lenyap tidak berbekas. Saya melihat isu ini bisa menjadi misi bagi para blogger untuk turut mengarsipkan kejadian-kejadian yang ada di sekitar kita utamanya peristiwa yang menyangkut khalayak ramai se-Indonesia. Jangan sampai sejarah bangsa kita hilang sia-sia dan kita tidak pernah belajar dari sejarah tersebut.
Adzan Maghrib pun berkumandang dan kami pun bergegas membatalkan shaum dengan segelas kolak lengkap dengan kue sus. Setelah itu, saya langsung menjalankan shalat Maghrib dan menyantapkan nasi tutug oncom nu lada na kabina-bina tapi teuteup we Alhamdulillah da haratis. Hehehe.

Acara sekaligus kopdar kali ini ditutup dengan foto bersama dengan peserta dan foto Blogger Bandung bersama Pak Onno W. Purbo. Terima kasih untuk semuanya yang sudah hadir. Kalian luar biasa!
Epilog:
Berhubung lokasi acara berada di luar Bandung alias Cimahi, saya dan teman-teman Batagor pun pulang barengan dengan motor masing-masing. Alhasil seperti touring. Sesampainya di bawah Jembatan Cimindi, ternyata ada kereta api yang anjlok di tengah jalan dan menutup satu badan jalan. Ya, kami terpaksa pula memutar balik. Tapi…. sebelum itu, kita foto-foto dulu dan livetweet dari lokasi! Hahahaha!


Leave a Reply